Saturday, January 13, 2024

13 Januari 2024

Hari saya berada di RS. Antonius Pontianak membesuk Selpiana, saya datang kemarin ke sini, selesai kerja saya langsung menuju Pontianak, dan harus melewati jalan yg belum pernah saya lewati, ketika akan melewati jalan yang biasa saya lewatin yaitu Jalan Dari SEBANGKI ke Pundi, jalannya banjir, oleh penduduk saya dan orang yang sama-sama mau ke Pontianak kebetulan ada 2 buah motor yang telah dulu menunggu motor penyebrangan, disarankan untuk tunggu penyebranggan di penyebrangan Pak Ojo namun karena lama dan ada saran dri penduduk ditempat menunggu penyebrangan kami disarankan untuk lewat Parit Gindar, setelah memberikan saran lewat jalan mana aja yg akan kami lewati akhirnya kami pun memutuskan untuk lewat jalan Parit Gindar, sesampainya di perempatan kami bertemu dengan org yg ingin ke Pentingkan juga katanya g bisa lewat, setelah menyebrangkan 2 buah motor yang salah satunya macet dan salah satunya pengemudinya bilang g bisa lewat akhirnya saya ketemu dengan siswa saya yang bernama Ragil dan di sekolah terkenal tidak disiplin anaknya, katanya bisa lewat tapi dia belum pernah juga, akhirnya saya dan satu buah motor yg bergoncengan memutuskan melewati jalan yg g pernah kami lewatin.

Setelah melewati jalan yang mengarah ke PT. BPK akhirnya kami sampai di Jl. 28 Oktober, dan saya pun baru melewatinya jalan ini dan terasa asing bagi ku.
Foto Selpiana

Sampai di Pontianak saya makan dulu, baru ke RS. Antonius, sampai di RS. Antonius saya rada sok karena ada laki-laki menunggu untuk Selpiana, rupanya dia murid saya dulu namanya Herianto Makeas, yg menyebabkan saya shock karena saya kira itu cowonya Selpi, dan siapa tau aja itu emang cowonya, anggapan saya ketika baru sampai, dia langsung menyalamin saya, setelah sekian lama berasa basi, dan sebelumnya saya nanya pita, apakah selpi pacaran dengan Makeas, katanya setau saya cuma temanan, kata pita.

Akhirnya, saya memberanikan bertanya ke makeas, "udah berapa lama kenal Selpiana? " kata ku, baru pak katanya, "O.. ku bilang", soalnya dulu g tahu dan berjauhan tempatnya, dan kebetulan dia teman adek saya katanya. beberapa menit kemudian Selpiana ngadukan saya ke mamanya, katanya pak Emi nanyakan aq udh berapa lama kenal sama selpi ke makeas katanya, pikiranya g baik katanya.

Namun dari gelagat yang saya dapat sepertinya dia suka dengan Selpiana, kebetulan dia baru datang dari Jepang karena selama ini dia kerja ke Jepang, dan katanya lagi mengurus perijinan untuk pergi kerja kesana lagi.

Dari semalam saya mikir dari runtutan kejadian dri tanggal 3 Januari kemarin, dan sampai curhat ke Fitri aq, sampai Selpi marah ke aq dh main HP melulu, pasti chat fitri katanya dan sampai ingin dia rebut, aq bilang HP nya aja kalau aq cek marah kata ku, lalu diam dia dan habis itu muntah2 lagi dia.

Sebenarnya hubungan ku dengannya di penuhi rasa curiga ku karena dia sering dekat dengan cowo, dan bisa aja pacaran. Dia juga pernah balikan sama mantanya, bahkan menyempatkan diri merayakan <br><br> tahun pacaranya, dan lapor ke aq kalau dia mancung, namun ketahuan setelah aq aktifkan WA satunya dan melihat storynya ini kejadian di akhir Juli 2023.

Ada rasa ingin melepaskannya aq, namun hati ini susah, dan udh terlanjur dekat dengan keluarganya serta keluarganya pun udh tau aq bagaimana dengannya, kalau dri logika ku tuk di jadikan pasangan hidup dia akan menyusahkan saya dengan kesehatan tubuhnya saat ini, tapi aq g tahu kenapa aq masih bertahan untuknya padahal sering buat aq sakit hati. Atau kah dari saya sendiri yang berusaha jauh dari nya?.

Entahlah biarkan waktu dan Tuhan yang menjawabnya mana yang terbaik bagi saya dan baginya, semua resiko yang akan saya jalani di kemudian hari sudah siap menanggungnya, namun saya juga udh Janji untuk menikahinya, karena saya sudah begitu dalam hubungan dengannya, sepertinya ini yang membuat saya sulit untuk melepaskanya.

No comments:

Post a Comment