Monday, March 20, 2017

Aku Memang Baik, Tapi Jalan Hidupkan Tidak Benar

Kalau orang-orang yang kenal dengan saya pasti beranggapan saya itu baik, memang itu tidak salah, namun mereka sebenarnya tidak tahu bagaiman jalan kehidupan saya yang sebenarnya.
Sama halnya perampok pasti dianggap baik oleh keluarganya, teman-temannya maupun orang-orang yang ada disekitarnya.
Karena memang perbuatanya baik, yakni suka menolong orang-orang disekitarnya, perhatian dengan keluarganya dan lain sebagainya. Mereka tidak tahu apa sebenarnya yang dibuat oleh orang yang selalu baik tersebut, karena mereka tidak mengenal dan tidak tahu atau bahkan ada yang menutup mata apa yang ia (si orang baik a.k si perampok) perbuat.
Tapi bagi orang-orang yang ia rampok atau pun orang-orang yang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh si orang baik menurut versi keluarganya, temannya maupun orang-orang dekatnya sebenarnya jahat karena telah melakukan perampasan hak orang lain dengan cara yang salah dan memakasa.
begitu juga dengan orang-orang yang selama ini kita kenal baik, belum tentu jalan hidupnya benar. Begitu juga dengan ku, saya memang sering kali melakukan hal-hal yang tidak benar, saya kelihatan baik tapi sebenarnya saya melakukan hal-hal yang tidak benar menurut ajaran yang diajarkan agama saya.
Memang ada rasa bersalah dalam diri ini, namun rasa bersalah tersebut terlalu kecil, dan selalu melakukan pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukan oleh saya.
Jadi dengan tulisan ini bermaksudkan untuk mengingatkan kalau saya sebenarnya sering kali berjalan di jalan yang salah dan melakukan hal-hal yang salah juga, jadi cobalah berhenti untuk menilai kebaikan yang saya lakukan. (Tulisan ini terinspirasi dari Kotbah Pst. Yosef tadi pagi, di Paroki ST. Yohanes Pemandi Pahauman).

No comments:

Post a Comment