Saturday, August 14, 2010

Jalan Ku dan Kehidupan Ku

Aku bukan berasal dari keluarga yang berada, tapi aku berasal dari keluarga yang kurang mampu, dari 5 bersaudara hanya saya yang baru kuliah itu pun di dapatkan dari beasiswa dari pemerintahan daerah kabupaten kami (Kabupaten Landak-KalBar) pada tahun 2007.

Saya merupakan anak yang ke-2, dari 5 bersaudara kakak saya yang perempuan yang lulusan SMA tahun 2006 tidak melanjutkan keperguruan tinggi sedangkan adik saudara laki-laki saya yang tamat SMA tahun 2009 juga tidak dapat melanjutkan keperguruan tinggi karena tidak ada biaya. Kakak perempuan saya yang lulusan tahun 2006 sudah tiga kali mengikuti test untuk masuk keperguruan tinggi yang berbentuk kerjasama dengan pemerintahan kabupaten kami, dan tetap tidak lulus sama sekali ini di karenakan persaingan yang berat dimana setiap kali dibuka penerimaan mahasiswa untuk mendapat beasiswa dari pemerintahan kabupaten Landak peminatnya cukup besar, dan mungkin juga kakak saya tidak sepintar dengan yang lainnya sehingga tidak lulus seleksi.

Sedangkan adik saya yang laki-laki tidak pernah ikut test penerimaan mahasiswa baru untuk mendapatkan beasiswa meskipun sudah di beri kesempatan untuk mendaftarkan diri tapi nyatanya dia tidak mau, ini karena di menyadari dirinya pasti tidak akan bisa bersaing dengan yang lainnya sehingga ia tidak mau ikut seleksi.
Dengan meyadari segala kekurangan yang ada di keluarga saya, saya berusaha lebih baik sesuai dengan kemampuan saya dan dengan cara yang jujur, karena menurut saya sendiri kejujuran itu penting untuk apa kita mendapatkan prestasi yang tinggi jika diraih dengan cara ketidak jujuran ?.

Memang dilihat dari segi keuangan saya tidak pernah mengeluh kepada teman-teman, meskipun sebenarnya saya itu sebenarnya lebih tidak berada dari pada mereka yang mengeluh, mereka sering kali mengeluh mengenai ke uangan mereka, pada hal mereka sebenarnya keuangan mereka lebih baik dari pada saya dan orang tua mereka berpenghasilan tetap dan lebih besar dari pada penghasilan orang tua saya. Hal ini di karenakan (mungkin) mereka pernah persyukur dengan apa yang mereka dapatkan atau memang mereka lebih menuntut untuk lebih.

Jika saya perhatikan, kalau mereka minta uang kepada orang tua mereka, mereka pasti di kirim denga uang di atas 300 ribu rupiah untuk sekali kirim, namun tetap saja mereka mengeluh dengan masalah keuangan mereka.
Saya menyadari bahwa keluarga saya bukan dari keluarga yang berada, oleh karena itu saya lebih hati-hati mengeluarkan uang dan untuk hal-hal yang menurut saya penting. Jika mendapatkan uang makan dan uang buku dari pemerintahan daerah yang besarnya 750 ribu rupiah perbulannya dan biasanya di bayarkan 3 bulan sekali, saya terpaksa membeli keputuhan saya yang dulunya tertunda dan di wajibkan dari saya sendiri untuk membeli buku yang bermanfaat mungkin pada saat sekarang ini tidak dapat saya baca semuanya namun nanti pasti akan say abaca juga.

Dulu sewaktu saya sekolah di SMP, saya sekolah bukan di sekolah yang memiliki peminat yang banyak tapi merupakan sekolah yang memiliki prestasi yang tidak menonjol dimana pada waktu itu satu angkatan dengan saya hanya 26 orang pada kelas 1, berkurang menjadi 25 pada kelas 2 dan 24 orang yang ikut ujian nasional dan yang lulus pada tahun itu. Jadi menilik hal tersebut sebenarnya latar belakang sekolah saya pada waktu SMP sebenarnya tidak terlalu bermutu namun saya tetap bangga menjadi alumni SMP (SLTP) Sinar Kasih Tolong.
SMP ini terletak di dusun Tolong desa Sebatik, kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak-KalBar. Yang merupakan salah satu milik yayasan sebuah gereja Kristen Protestan yakni GKE (Gereja Kalimantan Evanglis).
Bersambung::::::++::::::::::::

No comments:

Post a Comment