Monday, October 31, 2016

Satu Tahu Almarum Ayah


hari ini merupakan hari meninggalnya ayah, beliau meninggal pada tanggal 31 oktober 2015 yang lalu (hari sabtu), ketika itu beliau memanen sawit di bungaris, dengan ibu saya.
Penyakitnya juga bisa dibilang aneh yakni sakit kepala tiba-tiba, katanya dia merasakan sakit kepala yang begitu hebat, sampai-sampai beliau bilang kalau dipecahkan saja kepalanya udah g mampu menahan rasa sakitnya, waktu dia sakit saya pergi ke kebun sawit karena ditelpon adek saya yang sedang noreh yang posisinya tidak jauh dari kebut sawit, karena ibu saya teriak-teriak memangil adik saya, meskipun dimarahin almarhum karena merepotkan, dan saya pun di telpon adik saya ketika itu saya tidak lama datang dari pasar.
Namun apa boleh buat nyawa almaruh ayah saya tidak bisa tertolong.
Dengan peninggalan beliau dunia saya enar-benar berubah total, begitu larut dalam kesedihan dan belum siapnya saya menghadapi cobaan ini, dan membuat saya harus menjadi pulang pungung keluarga saya, dikarenakan saya merupakan laki-laki tertua, meskipun kakak saya udah bersuami tetap saja tanggung jawab untuk keluarga ada pada tanggan saya.
Beberapa bulan ayah saya meninggal ibu saya sakit-sakitan, sakitnya terbilang aneh, setiap didihari kambuh, diperiksa kedokter katanya mah. yang menjadi kekwhatiran saya saat ini adalah ibu saya, karena beliau memang sakit-sakitan ditambah dengan meninggalnya ayah saya membuat semangat hidupnya juga menurun, ini memang saya sadari, namun bagaimana lagi saya bisa mengatasinya dan ibu saya pun tidak bisa bangkit dari keterpurukan kesedihannya.
Setahun kepergian ayah saya memang terasa berat bagi saya yakni masalah-masalah yang selama ini ditanggani ayah saya tentu saja menjadi tangungan saya, yakni masalah keluarga dan lain sebagainya. Dan saya pun selalu mendoakan ayah supaya bisa tenang hidup dialam yang berbeda dengan kami.

No comments:

Post a Comment